Update

February 9, 2018

Genius Doctor Black Belly Miss Chapter 50 : “Slapping one’s face – Again and again… and again (2)”


TL : Sunggi

Editor : Rio Bw

Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini

Trimakasih


Chapter 50 : “Slapping one’s face – Again and again… and again (2)”


“Tuan Muda, aku ingin tahu kalau kamu punya botol lain obat yang sama? Saya bersedia  untuk menukar apapun untuk itu. Yang aku inginkan adalah untuk membuat wanita yang aku cintai bahagia dengan mendapat hadiah yang sesuai untuk dia, tolong bantu saya memenuhi permintaan ini.” Mo Xuan Fei dengan sombongnya melangkah ke depan di antara mereka sambil menyuarakan maksudnya.

Dia tidak tahu siapa yang mendukung anak ini, tapi perjalanan ini untuk menghibur Bai Yun Xian, kalau tidak ini semua akan sia – sia. Dia tidak tahu lagi cara untuk menghiburnya.

Pak Tua itu tidak tahu barangnya dan tidak ingin Pil Qing Yun. Namun dia menganggap sebuah obat tanpa nama yang asalnya tidak diketahui sebagai harta berharga. Dia ingi menunjukan bahwa dengan identitas dan sumber dayanya dia bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan! Pak Tua bodoh itu harus bangun dari tidurnya.

Jun Wu Xie menyipitkan matanya saat dia melihat ke Mo Xuan Fei.

Hmhph. Beberapa tahun ini, orang – orang dari Istana Kekaisaran selalu mencari masalah dengan Istana Linnya. Mereka telah menganggu kakek tersayangnya dan pamannya dalam waktu yang lama. Mereka sunguh mencari balasan setimpal.

Pill – pil yang dibuatnya sendiri? Dia lebih suka memberikannya ke anjing daripada ke Mo Xuan Fei.

“Tidak mau.” Dia menjawab dengan dingin.

Kamu ingin obat – obatan? Mungkin lain kali. Sekarang ? Aku bisa mepertimbangkan untuk memberimu racun. Dengan pujian, tanpa biaya tambahan.

Ketika Pak Tua itu menolaknya, Mo Xuan Fei merasa wajahnya sedang ditampar. Sekali lagi, dalam waktu singkat, anak kecil di depan ini ‘menampar’ wajahnya lagi! Mo Xuan Fei tidak pernah dipermalukan sepanjang hidupnya. Dia sedang marah dalam hati, wajahnya bisa dibilang sangat – sangat gelap dan seram.

Gangguan dari Mo Xuan Fei disaat yang tepat membuat Jun Wu Xie berubah pikiran.

Dia langsung melangkah ke samping dan meminta ke Pak Tua, “Aku bisa berikan dua botol lagi! Berikan aku semua Permata Spritual yan atributnya mirip seperti yang tadi kau tawarkan.” Jun Wu Xie dengan santainya menunjuk ke tumpukan baru permata yang sudah dikeluarkan Pak Tua dari kantong.

Semua orang membelalak terkejut, berapa botol obat – obatan yang dia punya? Melihat anak nekad ini dengan santainya menunjuk Permata Spiritual seperti memilih ikan di pasar. Dia memilih  semua yang atributnya mirip seperti yang diincar pasangan itu tadi.

Perubahan keadaaan yang mendadak ini mengejutkan banyak orang. Sebelumnya, dia menolak penawaran Pak Tua, namun meskipun demikian Mo Xuan Fei sudah mengeluarkan penawaran tidak masuk akal untuk obat tanpa nama, anak itu sebenarnya menolak Mo Xuan Fei. Namun hal yang paling gila adalah setelah Mo Xuan Fei melakukan penawaran, anak itu langsung berubah pikiran.

Perhatian tiap orang sekarang menuju ke pasangan idaman, meraka fokus pada reaksi pasangan itu.

Mo Xuan Fei mengangguk setuju dan merasa lebih baik.

Anak ini sungguh pintar! Dia sudah mengerti maksud tersembunyi dibalik usul Mo Xuan Fei. Dengan menolaknya dia bisa menukarnya dengan semua Permata Spiritual dan menghadiahkannya untuk Bai Yun Xian dan dirinya untuk harta yang lain. Anak itu menyelesaikan semuanya dengan mulus.

Pak Tua tidak peduli apapun alasannya, selama dia bisa mendapatkan obat yang menakjubkan, dan tidak hanya satu! Anak itu punya dua! Benar – benar pertemuan yang menguntungkan!

“Ok, akan aku ambilkan buat kamu.” Tanpa ragu – ragu, Pak Tua itu mulai mengambil macam – macam permata sambil tersenyum dan bersenandung.

Jun Wu Xie mengeluarkan dua botol lain dan menyerahkan ke Pak Tua.

Jun Wu Xie menyelipkan Sembilan Mutiara Timur dengan aman dan mengeluarkan Permata Spiritual di tangannya. Dia melihat ke manik – manik berkilauan di tangannya dan melihat ke Mo Xuan Fei dan Bai Yun Xian.

Pasangan itu menunjukan ekspresi lega sementara mata mereka berkhianat penuh hasrat untuk permata ditangan Jun Wu Xie.

Setiap orang menunggu dengan gelisah. Menunggu anak itu memberikan harta – harta ini ke Pangeran Kedua saat anak itu mengambil permata itu dengan dua jari.

Krak…

Orang – orang berfokus ke Permata Spiritual dia antara jari – jari dan mulut mereka ternganga ketika melihat anak itu menghancurkannya. Permata yang hancur berubah menjadi bintik – bintik bintang berkilau yang jatuh ke tanah.

Jun Wu Xie menatap kosong ke pasangan itu  dan sedikit demi sedikit tangannya mulai meremukkan permata berharga di telapaknya, mengubahnya jadi debu berkilauan. Dia lalu dengan santainya membersihkan debu ditangannya.




Permata Spiritual boleh tidak bernilai daripada permata berharga lainnya namun tingkat kekerasannya merupakan kelamahan uatamanya. Permata Spiritual sangat rapuh, itu juga alasan yang membuatnya sangat langka. Kalau tidak hati – hati, akan mudah berubah jadi debu.

Genius Doctor Black Belly Miss Chapter 49 : “Slapping one’s face – Again and again… and again


TL : Deva

Editor : Rio Bw

Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini

Trimakasih


Chapter 49 : “Slapping one’s face – Again and again… and again (1)”


“Aku tidak tahu kalau obat ini akan membuatmu tertarik wahai Pak Tua” Saat Mo Xuan Fei merasa frustasi, suara anak kecil terdengar dari keramaian bersamaan dengan sosok kecil yang terjepit. Seorang anak laki – laki berumur sekitar 14 tahun akhirnya keluar dari keramaian, membawa sebuah botol porselen kecil dengan satu tangan. Dia melangkah keluar menuju lapak dan menyerahkannya ke Pak Tua.

“Hei nak kau pikir ini pesta? Hanya menerobos dan mengikuti orang lain dengan Cuma menyerahkan obat yang kau punya? Demi Tuhan, Pak Tua itu sudah menolak Pil Qing Yun! PILL QING YUN! Apa kau tahu artinya? Hati – hati dia akan menolakmu mentah – mentah!” Seorang penonton yang kasar dengan sengaja memperkeruh suasana.

Jun Wu Xie hanya mengabaikannya sambil melihat ke Pak Tua. Pak Tua menatap anak kecil yang berdiri di depan dan bangkit mengambil botol itu. “Apa yang ingin kamu tukarkan nak?”

“Mutiara Timur.” Jun Wu Xie menjawab.

“Oh.” Pak tua dengan santainya membuka botol. Sekali dia membuka botol, sebuah aroma manis menyegarkan dari campuran ramuan herbal dengan sedikit bunga teratai tersebar di sekeliling. Bagi yang berada cukup dekat telah dapat kemewahan menghirup ini langsung fisik dan mentalnya merasa lebih nyaman.

Bagi yang berkumpul dekat lapaj tidak bisa menahan diri untuk menghela nafas saat mereka merasa pikiran tenang dan jiwa mereka terangkat. Mata Pak tua yang kelabu terlihat telah mendapat kecerahannya, segala kekhawatirannya hilang saat dia mengangkat kepala dan melihat ke Jun Wu Xie dengan ekspresi limbung.

“Nak, obat apa ini?” Apa namanya?” Pak tua bertanya dengan nada mendesak.

“Itu tidak punya nama. Itu Cuma obat perawatan darah biasa.” Jun Wu Xie belum repot – repot memunculkan nama untuk obat – obat ini karena obat – obat itu hanya untuk perawatan tubuh Jun Xian dan Jung Qing, bagian dari proses pemulihan. Dia tidak perlu membuang waktu untuk sesuatu yang remeh.

“Berapa banyak yang ingin kau tukarkan? Bagaimana kalau begini? Kamu beri aku botol ini dan kamu bisa ambil Sembilan Mutiara Timur dan pilih tiga Permata Spiritual?” Lubang hidung Pak Tua menjadi panas saat dia bertanya dengan nada sangan gembira dan melihat ke Jun Wu Xie dengan mata berbinar. Dia melipat tangannya sambil menyelipkan botol itu didekapannya, memperjelas bahwa dia tidak ingin mengembalikan obat itu.

Segera setelah Pak Tua melakukan penawaran, orang – orang dibuat terdiam tanpa kata. Tidak lama, terdengar diskusi panas saat mereka menonton kejadian yang tidak bisa dipercaya di depan mereka. Pak tua eksentrik itu terang – terangan menolak Pil Qing Yun dan lagi mendabakan sebuah obat tanpa nama yang asalnya tidak diketahui.

Apa artinya ini? Obat anak itu bahkan lebih baik daripada Pil Qing Yun milik atasan Klan Qing Yun?

“Ndak, aku Cuma ingin Mutiara Timur.” Jun Wu Xie tidak tertarik dengan yang lain.

“Bagaimana kalau kamu melihat – lihat ke barang yang lain?” Pak Tua membujuk sambil melihatnya dengan gelisah, mengeratkan genggamannya ke botol.

“Tidak perlu.” Jun Wu Xie mengerutkan kening dengan jengkel. Pak Tua ini benar – benar berpikiran panjang.

“Lalu beri tahu apa yang kamu butuhkan? Kalau aku punya, aku akan tukarkan denganmu?” dia membungkuk dan mulai mencari sesuatu dan mengambil sebuah kantong dan membukanya.

Saat dia menampakan isinya, mata tiap orang bersinar dan berselang kemudian suara meneguk ludah terdengar dimana – mana. Di dalamnya ada bermacam – macam permata spiritual berharga yang sangat cemerlang dan penuh dengan energi spiritual. Kualitas barang – barang tersebut membuat barang – barang yang dipajang sebelumnya terlihat pucat apabila dibandingkan. Sejanak, orang – orang bengong melihat ke tumpukan permata berharga itu.

“Aku Cuma ingin Mutiara Timur” Suara Jun Wu Xie terdengar tidak sabaran. Pak tua berkata sesuatu saat seseorang melangkah dan berdiri di antara mereka.





Genius Doctor Black Belly Miss Chapter 48 : “It’s a Small World (3)”


TL : Deva

Editor : Rio Bw

Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini

Trimakasih


Chapter 48 : “It’s a Small World (3)”



Mo Xuan Fei berkspresi buruk sambil menekan emosinya. Bai Yun Xian agak mengenrutkan alisnya dan melangkah ke depan sambil menyerahkan sebuah botol porselen kecil.



“Ini harusnya cukup ?” Dia memiringkan dagunya ke atas dan bertanya dengan sombong.



Pak tua itu mengambil botol sambil mengangkat alisnya dan melirik ke Bai Yun Xian.



Para penonton menjulurkan lehernya untuk melihat apa yang murid dari atasan klan Qing Yun berikan. Tentunya itu barang yang bagus.



Pak tua itu membuka botol dan mengendus.



Sekali dia membuka botol, aroma manis menyegarkan meresap di sekitarnya dan membuat penonton terpesona.



“Ini…?” dia bertanya dengan suara serak.



Bai Yun Xian mengejek dan menjawab, “Ini adalah pil Qing Yun dari klan Qing Yun yang terkenal.



Sekali kata – kata ini keluar dari mulutnya, suara terkesiap terdengar dimana – mana.



Pil Qin Yun !



Ini adalah obat – obatan yang dirumorkan dibuat langsung oleh atasan dari klan Qing Yun. Pil itu terkenal diketahui sebagai pil penyelamat hidup bahkan orang yang sekaratpun dapat memperpanjang hidunya dengan mengkonsumsi pil dalam sehari.



Resep pil merupakan rahasia yang dijaga ketat dan hanya atasan yang satu – satunya tahu bagaiman cara menciptakan pil ini. Untuk itu, banyak raja dan penguasa sudah mencoba berbagai cara untuk mendapatkannya. Saat ini Bai Yun Xian melakukan perjalanan ke Kerajaan Qi untuk secara khusus mengirimkan pil sebagai hadiah kepada Kaisar.



Yang telah dia berikan merupakan khusus yang diberikan gurunya untuk keperluan pribadinya.



Nama pil ini bergema di berbagai Negara dan merupakan sebuah nama ilusi yang banyak diinginkan tapi tidak bisa didapatkan.



“Wah, dia benar – benar seperti yang diceritakan sebagai murid dari atasan klan Qing Yun. Dai bahkan bisa mengeluarkan Pil Qing Yun dengan mudahnya! Pak tua ini sungguh beruntung dan untung besar”. Banyak orang diam – diam iri sambil melotot menatap botol porselen kecil dan berdiskusi dengan suara kecil.



Menukar barang barang ini denga Pil Qing Yun merupakan kerugian besar bagi Bai Yun Xian.



“Kamu tahu apa ? Pil – pil ini dibuat langsung oleh atasan dari Klan Qing Yun ! Bahkan kalau dia kehabisan, yang dia butuhkan Cuma meminta lagi ke gurunya. Jangan samakan dia dengan rakyat biasa sepertimu! Pil – pil ini mungkin bagi dia bukan apa – apa.” Salah satu penonton bicara sambil dengan iri melihat ke pasangan serasi di depannya.



Bisa berhubungan dengan Bai Yun Xian, pengaruh  Pangeran Kedua sudah naik beberapa tingkat.



Bai Yun Xian tentunya berada di dunia yang berbeda dengan Jun Wu XIe.



Meskipun dibicarkan denga suara pelan, itu masih bisa didengar dan Bai Yun Xian mengangguk setuju dalam hati sambil tersenyum ke Mo Xuan Fei.



Namun setelah menghirup obat, pak tua itu hanya memasang penutup botol dan melemparnya kembali.



Wajah senyum Bai Yun Xian menjadi kaku.



“Ini bukan sesuatu yang aku butuhkan. Ndak mau.. Ndak mau…” dia berkata dengan datar sambil duduk santai lagi dan pelan – pelan menghirup nafas dan menghembuskan asap dari pipa rokoknya.



Sejenak, mata orang – orang hamper keluar.



Pak tua ini sudah pikun ?



Itu adalah PILL QING YUN!



Senyum Bai Yun Xian langsung hilang dan ekspresi tersinggung terlihat di wajahnya. Ini adalah pertama kalinya seseorang menolak pil yang dibuat langsung oleh gurunya!



“Wahai tuan, ini adalah Pil Qing Yun. Pil Q-I-N-G-Y-U-N!! Kau yakin tidak mau ?” dia meyakinkannya dengan putus asa.



“Ndak, ndak, ndak! Kalau kamu tidak punya obat – obatan lain, jangan menganggu pelangganku yang lain.” Dia mendengus tidak sabaran.



Ini adalah pukulan telak bagi pasangn itu saat mereka berdiri disana dengan canggung. Ekspresi mereka sangat – sangat gelap.



Mereka bahkan mulai curiga pak tua ini tidak mau berbisnis, dia bahkan berani sekali dan menolak Pil Qin Yun ?



“Kalau kamu tidak ingin transaksi, kita tidak akan bertransaksi! Kamu piker barangmu sangat bernilai ?!” Mo Xuan Fei membantah dengan dingin.



Pak tua meliriknya mengejek dan tidak menghiraukannya lagi.

Genius Doctor Black Belly Miss Chapter 47 : “It’s a Small World (2)”


TL : Deva

Editor : Rio Bw

Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini

Trimakasih


Chapter 47 : “It’s a Small World (2)”
“Cih, apa hebatnya dari klan Qing Yun, bahkan itupun tidak layak untuk disebutkan” suara penuh penghinaan datang dari samping Jun Wung Xie saat dia berbalik dan melihat pemuda lusuh bergumam pelan sambil mengunyah sebatang daun bamboo dengan tangan dibelakang kepalanya. Dia memberi pandangan penghinaan ke keramaian yang mengagumi Bai Yun Xian.

Dia berkata sangat pelan tapi Jun Wu Xie menangkap apa yang dia katakan.

Ketika dia bertukar pandang dengan Jun Wu Xie, dia menyeringai dan tertawa. “Bukankah aku berkata aku tidak tertarik dengan obat – obatan ? Tentunya aku juga tidak akan tertarik dengan klan Qing Yun”

“Apa yang kau inginkan untuk menukar dua permata spiritual ini dan Sembilan mutiara timur ?” Begitu Mo Xuan Fei melihat kekasihnya tersenyum, dia memutuskan untuk membelikannya sesuatu.

Pada saat Mo Xuan Fei membawa Jun Wu Xi eke Kota Hantu, tidak sekeping uang emaspun dibelanjakan. Mereka hanya berjalan – jalan berkeliling dan kemudian kembali.

Sekarang bersama Bai Yun Xian di sampingnya, dia menjadi lebih murah hati.

Pak tua melihat ke Mo Xuan Fei, menyemburkan asap dari rokok pipanya dan dengan santai berkata “Aku hanya menerima obat – obatan”.

Mo Xuan Fei agak terkejut. Sebagai pangeran kedua sebuah negara, dia sudah melihat berbagai macam harta karun dan juga memiliki akses ke sebagian besar harta itu. Namun dalam hal kemajuan medis dan obat – obatan, Negara Qi tidak seberkembang seperti Negara – Negara tetangga dan bagian ini merupakan kekurangannya. Semua ramuan dan obat – obatan terkunci di ruang besi terpisah yang dia tidak memiliki akses untuk itu.

“Aku akan menukarkan ini untuk permata itu” Mo Xuan Fei membalas. Dia tidak ingin kehilangan muka di depan Bai Yun Xian, sambil dia dengan santainya mengeluarkan sebuah permata indahhampir sebesar kepalan tangannya. Permata ini memang harta yang langka. Mo Xuan Fei bertekad untuk memikat Bai Yun Xian.

Sayangnya, pak tua itu tidak mau menghiraukan bahkan untuk meliriknya saja dan terus merokok.

Jelas bahwa dia tidak tertarik. Kalau ini terjadi di ibukota kekaisaran, siapa yang berani menyinggung Mo Xuan Fei dan tidak hormat kepadanya ? Dia merupakan pangeran bermatabat dan dia sebenarnya ingin membeli sesuatu darimu, itu berarti dia telah memperhatikanmu dan itu sendiri seharusnya sebuah kehormatan. Kalau kamu tidak tunduk, penjaga akan membongkar lapak itu dan pemiliknya akan dijebloskan ke penjara bawah tanah.

Tapi ini adalah Kota Hantu.

Meskipun dibuka di bawah ibukota kekaisaran, kota itu tidak dimiliki oleh Kerajaan Qi. Kota ini dibuka dan dikelola oleh sebuah sumber yang misterius yang mempunyai penjaga bertopeng yang berapi – api dan menjaga ketertiban di pasar. Sungguh tempat unik yang tidak umum namun para penjaga ini tidak bisa dianggap remeh. Apapun yang kamu jual, tidak ada yang peduli. Namun, kalau ada yang membuat masalah dengan tidak menyesuaikan transaksi, maka penjaga akan mengusir orang itu.

Ada juga yang mencoba untuk bermain curang kemudia “dipersilahkan” keluar dan dilarang datang kembali ke Kota Hantu. Tidak ada toleransi untuk pembuat onar.

Pernah suatu ketika putra perdana menteri diusir ke jalan dan telah menjadi aib bagi seluruh keluarga. Namun, perdana menteri tidak berani mencari masalah di Kota Hantu dan diam – diam menderita dan pura – pura tidak pernah terjadi apa – apa.

Sejak saat itu, orang – orang tahu bahwa identitas orang – orang di balik Kota Hantu harusnya dari latar belakang yang kuat dan tidak ada satupun orang berani mengacau lagi.

Sama seperti Mo Xuan Fei, dia tidak tahu siapa sebenarnya yang berada di balik Kota Hantu tapi dia tahu bahwa orang tidak bisa dia singgung perasaannya. Kalau dia lakukan, dia mungkin berakhir sama seperti putra Perdana Menteri !